Bubarkan Istigasah, Bupati Cirebon Dituding Mobilisir Preman

CNN CIREBON - Ratusan orang yang mengikuti acara istigasah di halaman kantor Bupati Cirebon pada Senin siang (28/11), dibubarkan paksa. Bupati Cirebon dituding sebagai aktor intelektual yang memobilisasi ormas untuk melakukan tindakan premanisme terhadap para jemaah yang hadir.

Istigasah atau doa bersama digelar oleh massa yang tergabung dalam Aliansi Cirebon Bersih karena prihatin dengan pemerintah Cirebon yang dinilai koruptif. Sementara persoalan kerakyatan tidak menjadi perhatian utama pemerintah.

Juru bicara aliansi, Ayip Muhammad Rifki menyebut indikasi korupsi itu terutama dalam kasus gratifikasi RSUD Arjawinangun, Cirebon, yang dalam proses penyidikan polisi. Selain itu, kata Rifki, pemerintahan Cirebon juga mengabaikan program pemerintahan sehingga berimbas pada permasalahan di masyarakat.

"Kami prihatin dengan cara kepemimpinan seperti itu, antidemokrasi, antikritik, kami anggap hati nurani bupati telah mati. Kami doakan supaya hidup lagi dalam istigasah tersebut," kata Rifki.

Dalam aksinya, mereka mendirikan tenda untuk aksi damai dan istigasah. Pemberitahuan acara tersebut juga telah diserahkan ke kepolisian.

"Tidak ada rencana orasi, hanya membaca doa, namun dari awal acara istigasah, Bupati menyewa salah satu ormas Pemuda Pancasila, LSM Aljabar, intinya mereka melakukan tindakan premanisme," kata Rifki.

Para jemaah dan masyarakat yang mengikuti acara istigasah telah berkumpul di kantor Bupati sejak pukul 09.00 WIB. Setengah jam kemudian, sejumlah orang berseragam loreng oranye memasuki kantor Bupati. Mereka langsung membentuk barisan.

Selain itu, puluhan orang berpakaian preman yang berada di dalam kantor mulai memprovokasi jemaah istigasah dengan meneriakkan ujaran kebencian.
Warga tetap melanjutkan istigasah. Doa bersama dipimpin oleh Kiai Nur Kamal. Namun, saat istigasah baru dimulai, mereka yang berada di dalam kantor bupati berusaha menghentikan istigasah. Mereka tak senang aib bupati nantinya terungkap ke publik.

Menurut Rifki, para ibu yang mengikuti istigasah itu disirami air mineral dari botol oleh sejumlah orang berpakaian preman tersebut. Ibu-ibu yang ketakutan diintimdasi pun mundur hingga keluar taman kantor.

"Pressure sejak awal dilakukan mereka pada saat dimulainya doa, berupa ujaran kebencian, mencaci maki kami dengan umpatan, namun kami tetap kukuh melanjutkan acara istigasah," katanya.

Keributan pun pecah di lokasi istigasah di pengujung acara. Sejumlah batu, botol minuman, bahkan pot bunga dilemparkan ke arah jemaah dari kantor Bupati. Banyak jemaah yang terkena lemparan batu, termasuk Kiai Kamal yang kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat.

"Itu Pemuda Pancasila sama Aljabar yang melakukan. Ini bentuk tindakan kriminal, tetap saja, Bupati sebagai aktor intelektual atas terjadinya kekerasan di acara istigasah tersebut," tambahnya.

Tuntutan Pemerintahan Bersih

Massa aliansi juga menuntut kasus gratifikasi RSUD Arjawinangun Cirebon dituntaskan. Saat ini, menurut Rifki, kasus tersebut masih dalam proses penyidikan pihak kepolisian.
"Kami menunggu progres kepolisian terkait penyidikan dan tetap positive thinking. Kami sudah bertemu dengan Kapolres, dia menyatakan kasus ini harus dituntaskan," katanya.

Setelah aksi istigasah ini, Aliansi Cirebon Bersih akan menyampaikan keluhannya kepada para leluhur di Cirebon sambil menggelar kirab budaya untuk menyikapi situasi di sana.
Sebelumnya, mereka juga bersilaturahmi ke para kiai dan ulama setempat untuk membicarakan pesoalan korupsi di Cirebon. Aliansi juga sempat menggelar aksi di kantor DPRD Cirebon dengan tuntutan yang sama.( www.mitradialog.com / cnn indonesia)

Komentar

Postingan Populer